Kembali dalam tanda tanya beripikir pada poin yang sama,jinjit pada tebing yang sama.Hatiku jadi batu memandang semua biasa.Aku menyusuri jejak tak berbayang yang tapaknya hanya nampak seperempat.Menunggu saat adrenalinku mulai menggebu memompa suasana.Mati pada pelatuk yang sama,tertancap peluru yang lebih runcing dan terbuai dalam lamunan langit abu abu.Takut sudah aku jinjing dari dulu dan sekarang semakin melebar,seperti membaca simbol pada huruf braile.Menegakkan dagu melihat hidup,menundukan kepala melihat neraka.Seketika bisa luar biasa sebentar jadi manusia.Masa ini seperti berpantonim dalam kaca.Harus kuat disokong baru aku terangkat,hei! sampai kapan?Aku rasa sudah cukup.
Sekarang melaju menuju spektrum.